Lockdown India dan Kegetiran Para Perantau
01 April 2020, 09:00:58 Dilihat: 643x

Jakarta -- Penguncian wilayah (lockdown) yang diterapkan pemerintah India sejak 23 Maret lalu untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak luas terhadap para penduduk, terutama kalangan pekerja harian dan kelompok masyarakat miskin.
Sejak lockdown dimulai, ratusan ribu warga yang terpaksa menganggur karena tempat mereka mencari nafkah juga harus tutup memutuskan untuk kembali ke desa asal mereka. Beberapa masyarakat bahkan memutuskan untuk berjalan ratusan mil dengan sedikit uang dan makanan.
Pemerintah India kini tengah berjuang memikirkan cara untuk membantu jutaan warga India yang kehilangan pekerjaan dan memutuskan untuk pulang kampung karena keputusan tersebut.
Fenomena itu telah menimbulkan kekhawatiran beberapa pihak lantaran mereka yang kembali berpotensi menyebarkan virus ke daerah-daerah pedesaan. Sementara itu, pemerintah lebih memilih untuk menampung warga menggunakan bus ke kamp-kamp bantuan dan tempat-tempat penampungan tunawisma.
Dilansir dari Times of India, sekitar 90 ribu orang diangkut dengan bus milik pemerintah pada Minggu (29/3) pekan lalu dari Ghaziabad di luar Ibu Kota New Delhi.
Salah seorang warga India, Ranjit Kumar, mengatakan bahwa para perantau dan keluarga yang berasal dari Negara Bagian Uttar Pradesh, berbondong-bondong menyerbu terminal, dan berebut hingga saling mendorong untuk bisa terangkut bus yang dikelola pemerintah pada akhir pekan lalu.
"Saya tidak mampu membayar kontrakan yang kami punya. Sehingga tidak ada pilihan, kami harus pergi," kata Ranjit yang pergi bersama istri dan putranya yang berusia dua tahun, sebagaimana dilansir AFP Selasa (30/3).
Ranjit terpaksa berjalan selama dua hari untuk pergi dari Haryana ke terminal bus tersebut.
Pada Minggu (29/3) malam, pemerintah memerintahkan semua perbatasan distrik dan negara bagian di India untuk ditutup dalam upaya menghentikan eksodus, dan mengarahkan pemerintah setempat untuk mengatur tempat penampungan sementara.
Pemerintah kota New Delhi mengatakan memberi makan 400 ribu perantau, dan menempatkan mereka di lebih dari 550 sekolah.
Pemerintah Negara Bagian Maharashtra juga telah mendirikan 262 kamp bantuan dan menyediakan tempat berlindung bagi 70.399 orang. Selain itu, mereka juga telah menjadikan pacuan kuda di luar Delhi serta sirkuit yang menjadi tuan rumah balapan Formula Satu pada 2011 sebagai tempat penampungan sekitar 5 ribu perantau.
Pejabat Negara Bagian Uttar, Pradesh Alok Kumar, menyebut pemerintah India telah menyiapkan bantuan dan mendirikan 600 penampungan yang menjadi pusat karantina. Namun, dia tidak dapat menentukan berapa banyak orang yang masih dalam perjalanan.
Mantan Sekretaris Kesehatan Nasional India, Sujatha Rao, mengatakan tidak diketahui secara pasti apakah virus telah menyebar dari kelas menengah ke para migran pedesaan. Namun, apabila memang demikian, perpindahan penduduk yang begitu besar tentu berpotensi menimbulkan kondisi yang sangat mengkhawatirkan.
"Jika salah satu dari mereka memang terkena infeksi, maka itu dapat menyebar dengan sangat cepat karena penduduk menengah bawah di Metro, perkotaan sangat padat. Menjaga jarak bukanlah pilihan bagi mereka," kata Rao.
Di sisi lain, beberapa ratus buruh bentrok dengan polisi di Surat, di negara bagian Gujarat, tempat tinggal Perdana Menteri Narendra Modi, setelah mereka dicegah untuk pulang kampung.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.